Mengkaji Teori Etnometodologi Harold Garfinkel

 

Tira Wulan Permatasari (20107020013)
Teori Sosiologi Modern
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga

Harold Garfinkel, seorang sosiolog yang memperkenalkan teori etnometodologi, ia lahir pada tanggal 29 Oktober 1917 di Newark, New Jersey. Harold lahir dari keluarga Yahudi, ayahnya yang merupakan seorang pedagang furnitur  menginginkan putranya yaitu Harold untuk mengikuti jejak ayahnya ke dalam bisnis keluarga. Namun Harold sembari membantu ayahnya dalam bisnis keluarga, ia juga melanjutkan kuliah studi akutansi di Universitas Newark. Mulai dari sinilah Harold mendapatkan banyak pengalaman teoritis dan mempengaruhinya untuk mengambil keputusan sebagai sosiologi karir. Harold Garfinkel juga menyelesaikan gelar master program sosiologi di Universitas of  North Carolina (1942) dan studi doktoral di Universitas Harvard (1952).

Pada saat Harold belajar di Harvard ia bertemu dengan Talcott Parsons, seorang salah satu tokoh yang mengenalkan tentang studi tindakan sosial yang begitu menarik perhatian dan mempengaruhi pemikiran serta pengembangan ide Harold Garfinkel. Selain Talcott Parsons, tokoh yang mempengaruhi Harold Garfinkel adalah Alfred Schutz dan Aron Gurwitsch. Harold Garfinkel sendiri mencetuskan istilah etnometodologi sebagai metode penelitian melalui karyanya yaitu "Studies in Etnomethodology".

Saya mengenal teori etnometodologi Harold Garfinkel setelah membaca “Teori Sosiologi Modern” yang di tulis oleh Benard Raho. Dalam buku tersebut Harold Garfinkel mempunyai argumentasi bahwa apa yang diterima saja dari hari ke hari harus di pertanyakan agar orang dapat memahami makna apa yang terkandung di dalam hal-hal yang diterima begitu saja dari hari ke hari. Karena etnometodologi sendiri adalah metode atau cara yang di gunakan oleh masyarakat atau kebanyakan orang biasa di dalam memaknai dunia sosialnya. Teori etnometodologi Harold Garfinkel sangat bertolak belakang dengan fakta sosial Emile Durkheim, karena menurut Durkheim fakta sosial itu mempunyai realitas obyektif sedangkan menurut Harold Garfinkel fakta sosial bukanlah sesuatu hal yang di kasih melainkan  sesuatu yang diciptakan oleh individu-individu.

Menurut pemahaman saya, teori etnometodologi milik Harold Garfinkel ini menganalisis dan memaknai kegiatan sehari-hari agar dapat dipahami secara rasional bukan hanya sekedar melakukan kegiatan sehari-hari saja namun kita sebagai masyarakat biasa juga harus mempertanyakan “mengapa sesuatu itu harus kita lakukan?”. Kita sebagai orang-orang biasa harus dapat memaknai dan memberi arti pada apa yang kita lakukan keseharian dan dunia sosial. Kita dapat melihat penjelasan dan metode yang digunakan untuk mengajukan, menerima, menolak dan memahami. Harold Garfinkel juga mengatakan mengenai tiga kunci dasar etnometodologi yaitu beberapa ungkapan yang obyektif, refleksi dari berbagai tindakan praktis dan kemampuan menganalisis tindakan dalam kehidupan keseharian.

Contoh nyata dari teori etnometodologi ini seperti ketika saya sedang duduk-duduk santai di rumah dan memang hari itu hari ulang tahun teman saya. Tiba-tiba teman saya datang ke rumah dengan gelagat yang aneh, berpakaian sangat rapi, senyum-senyum sendiri, meminta saya untuk cek kalender dan melakukan hal-hal yang menurut saya tidak biasa. Nah dalam hal seperti ini bagaimana saya memahami tindakan teman saya tersebut?. Saya hanya berusaha mencari tau maksud tindakan-tindakan yang dilakukan teman saya itu atau jelasnya mencari cara menjelaskan tindakan teman saya tersebut agar dapat saya terima. Nah, cara saya dalam memaknai tindakan teman saya itu agar dapat saya terima, mungkin tindakan tersebut sebagai maksud dari teman saya untuk mengingat hari ulang tahunnya atau mungkin untuk  memancing saya agar memberikan hadiah ulang tahun untuknya. Dalam hal ini teman saya tidak melakukan hal yang begitu saja dari hari ke hari seperti sekedar mengajak pergi, mengajak bermain, belajar dan sebagainya. Sedangkan hal yang harus saya lakukan adalah memaknai sesuatu yang tidak biasa untuk menjadi sesuatu yang dapat saya pahami dan terima.

Referensi

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Teori Stigma Erving Goffman

Teori Sistem Menurut Niklas Luhmann

Gerakan Sosial Charless Tilly