Mengenal Teori Fungsi Sosial Konflik Lewis A. Coser

 

Tira Wulan Permatasari

Teori Sosiologi Modern A

Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan                     Humaniora, UIN Sunan Kalijaga


Mengenal Teori Fungsi Sosial Konflik Lewis A. Coser



Lewis A. Coser, seorang sosiolog yang lahir pada  27 November tahun 1913 di kota Berlin, Jerman. Coser lahir dari pasangan Martin dan Margarett yang merupakan keluarga borjuis yahudi. Lewis A. Coser pernah menjadi pengajar di Universitas Chicago, Universitas California dan ikut mendirikan departemen sosiologi di Universitas Brandeis. Coser mendapatkan  gelar Ph.D setelah menempuh pendidikan di Universitas Columbia dan mendapatkan gelar guru besar dari Universitas Bramdeis. Dari Universitas Bramdeis Lewis  A. Coser mulai berkecimplung di keilmuan sosiologi. Coser juga sempat menjadi seorang pengajar di Universitas Negeri New York. Kemudian pada tahun 1975 Coser menjabat sebagai presiden American Sosiologycal Assosiation (ASA).

Dalam pengembangan ide dan pemikirannya Lewis A Coser di pengaruhi oleh  gagasan-gagasan George Simmel mengenai perspektif konflik, menurut George Simmel konflik tunduk pada perubahan. Dari gagasan inilah  Coser mengembangkan dan memperluas konsep Simmel tersebut. Dan pemikiran Coser juga dipengaruhi oleh Talcott Parsons tentang struktur aksi sosial. Dengan demikian teori fungsi sosial konflik Coser tdiak terlepas dari dua mazhab pemikiran yang berbeda bagi studi sosiologis.

Saya mengenal teori fungsi sosial konflik setelah membaca “The Functions of Social Conflict” milik Lewis A Coser. Dalam buku tersebut latar belakang pemikiran Coser tentang teori fungsi sosial konflik dijelaskan dengan melihat kondisi intelektual, sosial dan politik pada saat itu. Coser mengungkapkan komitmennya untuk menyatukan pendekatan fungsional struktural versus teori konflik. Pada bukunya Coser memiliki prinsip pandangan penting bahwa konflik tidak harus menghancurkan atau bersifat disfungsional. Coser juga menyatakan bahwa konflik sosial sering  diabaikan oleh para ahli sosiologi sebab mereka cenderung hanya menekankan  pada sisi negatif dan terpecah belahnya. Coser ingin memperbaiki pandangan tersebut dengan menekankan sisi positif dari konflik dengan memberikan pertanyaan “bagaimana konflik itu dapat memberi sumbangan pada ketahanan dan adaptasi dari kelompok, interaksi dan sistem sosial”.

Menurut pemahaman saya, teori fungsi sosial konflik Lewis A Coser merupakan sebuah sistem sosial yang memiliki sifat fungsional karena menurut Coser konflik yang ada didalam masyarakat semata-mata tidak hanya menampilkan fungsi negatif saja tetapi juga dapat menampilkan dampak positif bagi berlangsungnya tatanan dalam masyarakat. Dampak positif disini seperti konflik dapat menyatukan , membentuk dan memelihara struktur sosial, dapat menjaga batasan antara dua atau lebih kelompok dan dapat memeperkuat kembali identitas kelompok. Teori fungsi sosial konflik ini juga diposisikan sebagai teori konflik modern yang bersifat naturalis.

Contoh dari teori fungsi sosial konflik  dalam praktik sosial ini yaitu seperti konflik individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok, ketika kita sekolah dulu tanpa sadar kita telah menciptakan konflik yang positif,contohnya kita dengan teman kita saling bersaing dalam meningkatkan kompetisi dalam perlombaan, bersaing untuk menjadi juara kelas dan dari situ kita telah melalui konflik positif. Dan contoh lainnya seperti ketika diadakannya kompetisi kelompok yang mana di dalam salah satu anggota kelompok tersebut, ada yang sedang berkonflik dengan teman satu kelompok lainnya tetapi karena mereka ada di dalam satu kelompok yang harus bersaing dengan kelompok musuh untuk merebut gelar juara perlombaan. Mereka yang berkonflik tersebut bersatu karena ada kepentingan sosial di dalamnya seperti pernyataan teori fungsi sosial konflik Lewis A. Coser bahwa konflikjuga dapat dilihat dari sisi positif, mempererat dan mempersatukan hubungan.


Referensi 

Coser. Lewis A (1956). The Functions of Social Conflict. New York: Free Press

Tualeka M. Wahid Nur (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern, Surabaya : Al-Hikmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Teori Stigma Erving Goffman

Teori Sistem Menurut Niklas Luhmann

Gerakan Sosial Charless Tilly